
saya tersenyum senang ketika cak Sanad memberikan testimoni bahwa ada sebutan 804 di tempat ini. yakni keberadaan kemandegan yang dialami oleh para aktivisnya. bahwa datang jam 8 kemudian kosong dan jam 4 pulang. hmmmm!!! menarik juga keberanian untuk jujur dan melakukan refleksi dari para peserta yang juga memberikan testimoni yang hampir mirip. ya inilah kecenderungan dari aktivias yang larut pada rutinitas dan administratif, tetapi defisit gagasan tentang peruabahan sosial apa yang mau disasksikan dimasa depan. bahwa keberanian melahirkan impian yang luar biasa dan melampui hal-hal umum menjadi sedemikian kering.
btw. malam hari di resto alas kami (ipoel, iyat, wandi) kembali belajar bersama. dengan pendekatan Appreciative Inquiry, saya tantang dua orang rektor muda di kampoes ngopi ini menemukan apa sayang paling membahagiakan, prestasi luar biasa, menarik, berkesan serta membanggakan. Wandi dengan gayanya yang khas (bersuara dengan diringi senyumnya), bahwa tiga puluh hari sedemikian cepat, bahagia saat bisa menghadapi dinamika macam-macam orang yang datang, prestasinya bahwa apa yang kita tawarkan ternyata jumlah orang berkunjung hampir tidak pernah menyusut sejak opening.
selajutnya temuan bahwa ternyata saya bisa mendesain, bahwa apa yang kita ramu di dapur ternyata bisa laku. begitu juga menarik ketika setiap hari teman-teman dekat adalah teman cangkruk dan ngobrol, bahkan di kampoes ngopi juga. tetapi sekarang bedanya kawan-kawan saya sebelum pulang akhirnya mengganti biaya produksi (bayar maksudnya), begitu penuturan suliyat. ketika saya menanyakan dengan apa hal itu bisa kerjakan? temuan yang hampir sama adalah tentang semangat. ya semangat! dan gairah melakukan aktivitas selama 30 hari ini bisa dilampaui.
tetapi temuan wandi dan pengakuan jujurnya ditengah menemukan proses penegtahuan bagaimana kesuksesan dan prestasi ini bisa dilakukan. akhirnya dia menemukan semacam otokritik untuk dirinya, bahwa ketika pada hari tertentu semangat saya lagi turun atau ada hal krodit yang dihadapi sebelum di kampoes dan tetap mempengaruhi perasaan saat dikampoes. ternyata efeknya langsung terjadi pada jumlah pengunjung yang datang.
selanjutnya masuk pada satu hal yang perlu dimaksimalkan adalah jumlah pengunjung dan omzet dari apa yang ditawarkan. maka diciptakanlah impian dan prestasi kecil menuju hari ke 100. bahwa kami mandambakan kehadiran orang minimal 100 orang sehari. selain itu juga merancang liburan massal (wisata bersama komunitas pengunjung) pasca lebaran hari raya idul fitri bulan oktober.
untuk memenuhi impian itu. maka kami sepakat kalo kampoes akan dibuka mulai jam 11.00-01.00 setiap harinya sebelum bulan puasa. dan untuk menjangkau para pengunjung kami akan lakukan pendekatan marketing komunitas, penyelenggaraan event dan penambahan menu untuk siang hari serta yang pas dengan bulan puasa.
terima kasih kepada kawan-kawan PPLH yang sudah memberi fasilitas gratisan selama kami berada di Seloliman. begitu juga juru masak yang setia menunggu kami menyiapkan makan malam. kepada para pengunjung sekalian terima kasih telah setia hadir dikampoes ngopi, sehingga semangat kami untuk menjadikan kampoes ngopi sebagai tempat yang asyik dan menyenangkan makin meningkatkan gairah kami pada langkah selanjutnya.
salam spirit of ngopi,
ipoel